OLEH : LA ODE SARUHU
Aburizal Bakrie juga Mahfud MD adalah sama-sama satu alumni dari Universitas islam Indonesia di Jogyakarta. Dalam perkembangan akhir bulan Juni 2013 lalu baik Ical maupun Mahfud sama-sama saling melirik ibarat ada kontak bathin antara keduanya dalam mencermati kehidupan bangsa dan negara saat ini, namun sama-sama masih malu-malu kucing.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (UII), Mahfud MD, saling puji. Aburizal memuji lulusan UII memiliki prestasi yang mengaggumkan, sedangkan Mahfud menilai Aburizal adalah politisi sekaligus pengusaha ulet.
Aburizal menyebut alumni-alumni UII antara lain yakni Ketua MK Mahfud Md, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, Hakim Agung Artidjo Alkotsar, Wakil Jaksa Agung Darmono.
"Saya kagum dan terkesima," kata Aburizal saat memberi sambutan sebagai pembicara utama seminar 'Stabilitas Politik dalam Menunjang Pembangunan Nasional' yang diadakan Ikatan Alumni UII di Hotel Sahid Jakarta, Kamis 9 Februari 2012.
Aburizal mencermati, UII memang patut berbangga karena kini termasuk salah satu dari lima perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara berdasarkan penilaian sistem peringkat universitas sedunia. Aburizal yakin UII dapat berkontribusi lebih besar untuk bangsa, terutama dalam hal ketokohan pemimpin nasional.
"Saya yakin tokoh-tokoh hebat itu bisa memainkan peran lebih besar lagi, menjadi salah satu pemimpin nasional," kata politisi yang biasa disapa Ical ini. Ical pun tak ragu mengajak para alumni UII bergabung ke Golkar.
"Tapi kalau ada yang memutuskan terjun ke politik, jangan jauh-jauh, warna kuning cantik," kata Ical disambut tawa hadirin. "Golkar akan dengan senang hati menerima alumnus UII
Namun, Mahfud yang baru menjabat sebagai hakim Konstitusi selama satu periode ini menyatakan tak akan maju lagi. "Bisa mencalonkan, tetapi saya tidak akan maju. Saya sudah punya rencana pribadi," ungkapnya.
Mahfud tak menampik jika di 2014 nanti ia berpeluang untuk maju dalam Pemilihan Presiden. Namun bukan itu yang menjadi alasan dia enggan maju lagi menjadi Hakim Konstitusi. "Yang paling berpeluang untuk saya adalah membangun pendidikan hukum. Saya ingin pulang kampus untuk mencetak pendekar-pendekar hukum," ungkapnya.
Mahfud yang saat ini mengajar di berbagai universitas seperti UGM, UII Yogyakarta, UNDIP, UNS, UNILA, dan Universitas Tanjung Pura ini mengaku ingin mencetak lulusan hukum yang tidak hanya mencari dalil saja. Mahfud ingin mencetak ahli yang mencari hukum berdasarkan bisikan hati. "Hobi saya itu mengajar sebenarnya," kata Mahfud.
ARB jika bisa menggandeng Mahfud MD menjadi wakilnya di Pilpres 2014, dapat dipastikan elektabilitas ABR dan Golkar akan semakin menaik. Semoga !?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar